Tanjab Timur. (Benuajambi.com)-Kondisi Jalan Parit 8, akses penghubung perbatasan Desa Kota Raja dan Desa Alang-Alang, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kian memprihatinkan.
Kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki dinilai menghambat aktivitas ekonomi warga dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Pantauan di lapangan menunjukkan badan jalan dipenuhi lubang besar yang tergenang air, dengan permukaan berlumpur dan tidak rata.
Saat musim hujan, kondisi tersebut semakin parah dan kerap membuat kendaraan terjebak serta terpuruk.
Agus Salim, tokoh masyarakat sekaligus sopir angkutan kelapa, mengatakan kerusakan Jalan Parit 8 berdampak langsung terhadap mata pencaharian warga.
“Kalau sudah hujan, jalan ini sangat parah. Mobil angkutan kelapa dan pisang sering terpuruk, bahkan harus ditarik. Ini jelas menghambat kami mencari nafkah,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (26/12/2025).
Menurut dia, Jalan Parit 8 merupakan jalur vital distribusi hasil perkebunan dan pertanian warga. Jika kerusakan terus dibiarkan, dampaknya dikhawatirkan meluas terhadap perekonomian desa-desa di wilayah perbatasan.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, khususnya DPRD Dapil I, memberi perhatian serius dan segera merealisasikan perbaikan jalan tersebut.
Mereka menekankan agar perbaikan dilakukan secara menyeluruh dan permanen, bukan sekadar penimbunan sementara yang mudah rusak saat musim hujan.
Masyarakat menilai persoalan Jalan Parit 8 bukan sekadar keluhan rutin, melainkan masalah infrastruktur mendesak yang menyangkut keselamatan pengguna jalan, kelancaran distribusi hasil perkebunan, serta keberlangsungan ekonomi warga.
Karena itu, warga meminta agar Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur bersama DPRD Dapil I segera memasukkan perbaikan Jalan Parit 8 sebagai program prioritas pembangunan daerah.
Mereka juga berharap Bupati Tanjung Jabung Timur, Hj. Dillah Hikmah Sari, ST, dapat meninjau langsung kondisi jalan agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat di lapangan. (*)
Editor:M.Havis







