Aktivis Muda Jambi Pertanyakan Kinerja Bea Cukai : Rokok Ilegal Marak Beredar

  • Whatsapp

Jambi, Benuajambi.com – Peredaran rokok ilegal yang semakin marak di Provinsi Jambi ini menjadi sorotan tajam dari kalangan aktivis muda daerah. Aktivis Jambi Bersuara menyuarakan keresahan publik, dengan menyoroti kinerja Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Jambi yang dinilai kurang maksimal dalam memberantas barang kena cukai tanpa pita resmi tersebut.

Tokoh yang vokal menyuarakan kritik ini adalah Arip Hidayatullah, seorang aktivis muda terkemuka di Jambi. Ia mengaku bahwa perhatian terhadap masalah ini muncul setelah maraknya aduan dari masyarakat Provinsi Jambi terkait peredaran rokok ilegal yang semakin meluas dan terkesan dibiarkan.

Bacaan Lainnya

Menurut Arip, banyaknya aduan dari masyarakat ini bahkan telah sampai ke telinga Menteri Keuangan. “Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan dalam video yang beredar banyak rokok ilegal masuk dari Tungkal, Tanjung Jabung Barat, yang telah mendapatkan banyak aduan masyarakat Provinsi Jambi terkait maraknya rokok ilegal yang ada di Jambi ini,” ujarnya, Sabtu, (25/10/2025), menunjukkan bahwa masalah ini sudah menjadi perhatian di tingkat kementerian.

Menanggapi situasi yang tidak kunjung membaik, Arip Hidayatullah melontarkan kritik keras terhadap instansi Bea Cukai Jambi. Ia secara lugas menilai bahwa Bea Cukai Jambi seolah hanya berdiam diri melihat peredaran rokok tanpa cukai di wilayahnya.

“Seperti hal tersebut, saya melihat Bea Cukai Jambi hanya duduk manis di kantor karena tidak bisa memberantas rokok ilegal yang beredar di seluruh provinsi Jambi,” tandas Arip Hidayatullah. Pernyataan ini menyiratkan kekecewaan mendalam atas lambannya penindakan dan pengawasan di lapangan.

Tidak berhenti pada kritik kinerja, Arip juga menyampaikan dugaan serius terkait kemungkinan adanya ‘main mata’ antara aparat dan pelaku usaha ilegal. Jelasnya, hal ini menjadi alasan utama mengapa peredaran rokok ilegal seolah tidak tersentuh hukum.

Aktivis muda ini bahkan menduga adanya aliran dana terlarang dalam praktik ini. “Selain itu, saya menduga bahwa pihak Bea Cukai dan pengusaha rokok ilegal di Jambi bisa jadi menerima fee dari pengusaha rokok ilegal tersebut,” tegas Arip, menuntut agar dugaan tersebut diusut tuntas.

Arip Hidayatullah berharap kritik dan dugaan yang disampaikannya dapat menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, baik di tingkat daerah maupun pusat. Ia menuntut agar Bea Cukai Jambi segera meningkatkan intensitas penindakan dan membuktikan komitmen mereka dalam memberantas peredaran rokok ilegal yang merugikan negara dan masyarakat. (Rido)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *