Antusias Masyarakat Desa Tebat Patah Menggelar Penggelaran Seni Lubuk Pusako

  • Whatsapp

Muaro Jambi.(Benuajambi.com)-Antusias Masyarakat desa Tebat patah meriahkan kegiatan tradisi “Lubuk Pusako”bertempat dilapangan desa Tebat patah Kabupaten Muaro Jambi.Minggu 26/02/23 Malam.

“Tradisi Lubuk Pusako Di Lakukan Masyarakat Desa Tebat Patah Setahun Sekali”tradisi ini merupakan Penggelaran Seni dan Budaya,yang menceritakan Asal Usul berdirinya Desa Tebat Patah

Bacaan Lainnya

Sejarah Singkat Dari Penggelaran Seni Tersebut Menceritakan Tentang berdirinya Desa Tebat Patah.

Pada jaman dahulu ada sebuah desa  dari daerah ture ingin menyelusuri  tepian sungai Batang hari dengan memakai rakit yang sangat besar dan membuat rakit tersebut kandas Disalah Satu Hutan.

Kandas nya Rakit besar tersebut membuat Raja Memberikan Perintah Kepada Hulubalang untuk Membuat jangkar Rakit,dan memerintahkan hulubalang untuk melihat yang ada dihutan apakah tanahnya subur “perintah Raja

“Dengarkan perintah dari sang Raja,para Hulubalang langsung Menuju Hutan”

Mendekati Sore Para Petinggi kerajaan Pulang merakit Membawa berita baik Kepada Raja”Bahwa Tanah Dihutan sangatlah Subur”

Dan Sang raja Pun Memerintahkan para Petinggi Kerajaan untuk Membuat “Tebat”dialiran sungai Untuk mempermudah Menangkap Ikan Sungai.

Dengan Membuat Tebat Di sungai,Maka Disebut Lah Sungai Tebat Patah ,yang berada di perbatasan desa Muaro Jambi,hingga Kini Sampai Sekarang Sungai tersebut nama desa Tebat Patah.

Hutan Pun digarap Menjadi Desa dan Lahan Pertanian Terdapat Lebung Lebung Yang banyak menghasilkan Ikan”Maka disebutlah Lubuk Pusako dan Lubuk Larangan dari zaman dahulu hingga sekarang.

Dan setiap tahun masyarakat berkarang bersama Sama Tidak Ada Satupun Yang Mendahului tradisi Berkarang bersama masyarakat Desa.

Pementasan Tradisi Lubuk Pusako yang digelar masyarakat mendapatkan apresiasi dari kepala Desa Tebat Patah Taufik,yang mendukung Kegiatan anak anak muda untuk mengingat sejarah yang ada didesa,agar mengalir dan diingat anak cucu.

Tradisi tetap terus dilakukan setiap tahun agar tidak hilang dimakan zaman “harap Kades

(An)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *