Merangin, Benuajambi.com – Setelah sebelumnya menganulir gol tendangan bebas tidak langsung, kepemimpinan Wasit Yakin (yang di sebut oleh salah satu Panitia) kembali menjadi sorotan dalam turnamen sepak bola karang taruna 2025 Desa Tanjung Ilir, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin. Kali ini, kontroversi terjadi terkait pemahaman aturan kick-off dalam pertandingan antara Kapuk FC dan Mince Perabot.
Insiden bermula ketika pemain Mince Perabot melakukan tendangan kick-off. Secara mengejutkan, bola meluncur deras tanpa menyentuh pemain lain dan langsung masuk ke gawang Kapuk FC. Para pemain Mince Perabot sontak merayakan gol cepat tersebut.
Namun, alih-alih memberikan tendangan sudut kepada Kapuk FC sesuai dengan peraturan FIFA terbaru, Wasit Yakin justru mengesahkan gol tersebut. Keputusan ini kembali memicu protes keras dari team Kapuk FC, terutama dari Rido selaku Manager Team yang sebelumnya juga menyuarakan kekecewaannya terkait kesalahan interpretasi aturan tendangan bebas tidak langsung.
“Wasit membuat keputusan yang salah dan merugikan tim kami. Jelas dalam peraturan FIFA, jika bola langsung masuk ke gawang dari kick-off tanpa menyentuh pemain lain, itu bukan gol dan seharusnya diberikan tendangan sudut untuk tim lawan. Bagaimana bisa seorang wasit tidak memahami aturan dasar seperti ini?” ujar Rido dengan nada geram.
Kesalahan interpretasi aturan kick-off ini semakin memperburuk citra kepemimpinan Wasit Yakin dalam turnamen tersebut. Satu kali melakukan kesalahan fatal terkait peraturan FIFA yang jelas menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap regulasi sepak bola terkini.
Pihak panitia turnamen hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi yang melibatkan Wasit Yakin ini. Namun, kejadian ini menjadi tamparan keras bagi kualitas wasit di turnamen tingkat desa dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai proses penunjukan serta pembekalan wasit.
Kekecewaan mendalam dirasakan oleh para pemain dan suporter Kapuk FC yang merasa dirugikan oleh ketidakpahaman wasit terhadap peraturan yang berlaku. Diharapkan, kejadian ini akan menjadi evaluasi penting bagi penyelenggaraan turnamen selanjutnya agar insiden serupa tidak terulang kembali.