Merangin, Benuajambi.com – Polemik serius tengah mengguncang Koperasi Unit Desa (KUD) Hitam Jaya yang berlokasi di Desa Bungo Antoi, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin. Koperasi yang seharusnya menjadi pilar ekonomi warga ini kini berada di titik kritis akibat beban utang yang kian membengkak. Kamis, (25/12/2025).
Di tengah keterpurukan finansial tersebut, muncul mosi tidak percaya dari para anggota. Pengurus lama diduga kuat melakukan berbagai manuver politik internal demi mempertahankan jabatan, alih-alih fokus pada penyelesaian kewajiban keuangan organisasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengurus lama disinyalir mengatur strategi pemenangan yang tidak sehat. Praktik tersebut mencakup dugaan pengondisian suara hingga rekayasa voting fiktif untuk memastikan mereka tetap menguasai struktur kepengurusan.
Hingga saat ini, transparansi keuangan menjadi sorotan utama. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan belum disampaikan secara terbuka kepada anggota, sementara beban utang terus menumpuk dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan koperasi.
Situasi memuncak dalam forum Rapat Anggota Tahunan (RAT) baru-baru ini. Di tengah tekanan dari para anggota, salah satu pengurus lama mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang justru menyentil etika rekan sejawatnya.
“Saya lebih baik mundur dan menyelesaikan kewajiban saya serta mengambil sikap, daripada harus bermanuver dan melakukan segala cara,” tegas salah satu pengurus di hadapan peserta RAT.
Pernyataan ini seolah membenarkan adanya keretakan internal dan praktik manuver kekuasaan yang bertentangan dengan prinsip dasar koperasi. Forum yang seharusnya menjadi tempat evaluasi jujur, kini dikhawatirkan hanya menjadi arena legitimasi kepentingan kelompok tertentu.
Menanggapi konflik ini, beberapa pengamat koperasi menilai bahwa apa yang terjadi di KUD Hitam Jaya adalah potret krisis etika kepemimpinan. Jika dugaan rekayasa voting terbukti, hal tersebut berpotensi merusak kepercayaan anggota secara permanen.
“Koperasi hanya dapat diselamatkan melalui kepemimpinan yang berani bertanggung jawab dan memiliki integritas, bukan dengan mempertahankan jabatan melalui manuver politik yang tidak sehat,” ujar salah satu pengamat.
Kini, para anggota KUD Hitam Jaya menanti kepastian dan transparansi. Keberlanjutan koperasi ini bergantung pada keberanian para pemangku kepentingan untuk mengutamakan tanggung jawab moral di atas ambisi kekuasaan.
Penulis : Rido Asran







