Merangin, Benuajambi.com – Gedung Bank Sampah Induk (BSI) yang berlokasi di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, hingga kini belum difungsikan. Padahal, pembangunan gedung ini telah menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat setempat.
Menurut pantauan di lapangan, gedung yang seharusnya menjadi pusat pengelolaan sampah di wilayah tersebut tampak terbengkalai. Tidak ada aktivitas pengelolaan sampah, dan bangunan terlihat kurang terawat. Masyarakat sekitar menyayangkan kondisi ini, mengingat potensi besar yang dimiliki bank sampah dalam mengurangi masalah sampah dan meningkatkan perekonomian warga.
“Kami sangat kecewa dengan kondisi ini. Gedung dibangun dengan uang rakyat, tapi tidak dimanfaatkan. Padahal, keberadaan bank sampah ini sangat penting untuk mengatasi masalah sampah di desa kami,” ujar salah seorang warga Desa Air Batu yang enggan disebutkan namanya.
Kekecewaan juga ditujukan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Merangin yang dinilai belum mengambil tindakan untuk mengoperasikan bank sampah tersebut. Masyarakat menilai, pemerintah kabupaten hanya mampu membangun, namun tidak memiliki kemampuan untuk memelihara dan mengoptimalkan fungsi fasilitas yang telah dibangun.
“Kami berharap DLH segera turun tangan dan mencari solusi agar bank sampah ini bisa segera beroperasi. Jangan sampai anggaran yang sudah dikeluarkan menjadi sia-sia,” tambah warga tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak DLH Kabupaten Merangin terkait penyebab belum difungsikannya gedung Bank Sampah Induk di Desa Air Batu ini. Masyarakat berharap, pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, sehingga investasi yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
(BkR)