Harimau Keluar Dari Hutan,Ini Penyebabnya

  • Whatsapp

JAMBI.(Benuajambi.com)-Heboh harimau keluar dan memasuki perkampungan dan memakan hewan peliharaan warga,dan juga sempat menerkam manusia hingga tewas, beberapa waktu lalu.

Konflik yang terjadi antara harimau dan manusia diduga dikarenakan rantai makanan habis didalam hutan.

Bacaan Lainnya

Farid Seksi Observasi wilayah III BKSDA Jambi,saat dikonfirmasi, mengatakan, akibat munculnya Harimau di Jambi karena kelangkaan rantai makanan didalam hutan seperti babi dan rusa.

Kelangkaan rantai makanan Harimau seperti Babi Hutan banyak mati karena kena Virus Afrika serta adanya pemburuan rusa, sehingga Harimau di beberapa Daerah Kabupaten keluar dari dalam hutan,”katanya

Terkait virus afrika menyerang hewan setelah adanya analisa dilapangan seperti ditemukan bangkai babi menyerupai serangan virus Afrika sehingga makanan dan buruan  harimau berkurang meski demikian virus Afrika tidak berpengaruh kepada manusia.

Laporan masyarakat banyak menemukan babi mati mendadak dengan ciri-ciri mengarah ke virus afrika.

Bukan hanya virus Afrika, BKSDA juga mengatasi pemburuan Liar seperti berburu babi dan rusa, apalagi rusa tidak boleh diburu dan BKSDA akan menegakan hukum perburuan rusa,” jelasnya selasa, 28 september 2021.

Terkait kelangkaan pakan ,BKSDA akan mencari solusi kongkrit mengatasi penyakit yang menyerang virus Afrika terhadap babi

Karena rantai makanan harimau pertama babi hutan didalam hutan dan rusa.

Dalam penelitian, 35 persen harimau Sumatera hidupnya makan babi , dari  BKSDA akan mencari solusi mengatasi masalah rantai makanan harimau khsusunya di provinsi Jambi.

BKSDA juga akan mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak sembarangan melakukan pemburuan didalam hutan Jambi dan suatu saat babi hutan bisa saja dilindungi, apalagi potensi seperti saat ini babi hutan langka yang merupakan rantai makanan Harimau.

Kalau pemburuan babi hutan sekarang masih bebas, suatu saat bisa saja dilindungi akibat kelangkaan rantai makanan harimau dan juga rusa baik diluar kawasan konservasi maupun didalam konservasi.”kata nya

(BM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *