Merangin, Benuajambi.com — Warga Merangin tengah heboh masuknya 12 alat berat diduga untuk tambang. Heboh Jangkat, diam-diam alat berat masuk kawasan konservasi di Nalo.
Masuknya alat berat jenis excavator ke kawasan konservasi di wilayah Nalo Tantan saat publik menyorot Jangkat.
Diduga alat berat tersebut sengaja dibawa masuk untuk mendukung aktivitas tambang emas ilegal yang belakangan semakin marak.
Berdasarkan informasi yang beredar, alat berat tersebut terlihat beroperasi di tengah hutan lebat, tidak jauh dari area yang masih masuk dalam lahan konservasi PT Jebus Maju. Selain excavator, tampak juga motor dan peralatan tambang lainnya berserakan di lokasi.
Sejumlah warga mengaku resah dengan aktivitas tersebut. Pasalnya, tambang ilegal kerap membawa dampak kerusakan lingkungan yang serius, mulai dari hutan gundul, erosi tanah, hingga pencemaran sungai.
“Kami khawatir sungai jadi keruh lagi, apalagi nanti musim hujan bisa longsor,” ujar seorang warga Nalo yang enggan disebut namanya, Jumat (20/6).
Pihak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum diharapkan segera bertindak tegas untuk menertibkan aktivitas ilegal ini. Jika dibiarkan, kerusakan ekosistem di kawasan konservasi Nalo Tantan akan semakin parah dan sulit dipulihkan.
Informasi yang dirangkum, ada 3 alat berat yang masuk kawasan dalam sepekan terakhir. Warga menyebutkan, alt berat masuk pada Minggu (15/6/2025) 1 unit, dan pada Kamis (19/6/2025) masuk 2 unit. (Rido)