Merangin, Benuajambi.com – Kejadian Tiang PLN Roboh dan banyak kontruksi jaringan yang rusak akibat kabel PLN di tarik mobil trado yang sedang membawah alat berat mengakibatkan pasokan listrik untuk di wilayah siau dan jangkat terhambat saat itu.
Saat mengkonfirmasikan langsung kepada petugas yang piket malam itu mengatakan, “Benar kejadian itu tanggal,14/12/2024 malam pukul 2.00 Wib sudah hampir dua minggu lebih kami tidak ingat lagi, yang jelas kejadian itu waktu tengah malam jaringan kita padam ucap “Payung” nama petugas yang piket malam itu dengan beberapa petugas yang membantu dalam penyisiran jaringan.
Akhirnya di temukan titik gangguan nya berada di sekancing yang mengakibatkan tiang dan kontruksi jaringan sudah roboh akibat mengenai mobil trado yang membawah alat berat,dan banyak juga rumah warga yang kwh dan kabel-kabel sambungan rumah nya yang putus
Saat kita datang mobil tersebut sudah di tahan warga,karna kita kenal dengan supirnya dan kebetulan yang punya alat berat dekat dengan rumah saya di pamenang,ujar Payung petugas piket malam itu.mobil tersebut melanjutkan perjalanan kembali karna warga yang terdampak kabel rumahnya putus juga minta di baiki,supir itu juga bilang bahwa mobil dan alat berat ini punya orang pamenang nanti ngadap saja bos untuk nambah-nambah oprasional ucap supir itu ke petugas yang megerjakannya.
Setelah ada kesepakatan memang malam itu supir mobil kebetulan kenal,beliau ngasih uang 200 ribu untuk petugas beli minum yang mengerjakannya tiang patah dan kontruksi jaringan lain nya yang rusak sampai pagi.
Setelah itu besok pagi nya ada salah satu wartawan yang berulang kali mengajukan dan menawarkan diri untuk menyelesaikan masalah ini,mereka bilang “biar kami saja yang ngurus ke bos alat berat itu berapa kalian minta” tapi petugas PLN tidak mau,karna salah satu petugas PLN yang piket malam itu “Payung” kenal dan kebetulan dekatan rumah di pamenang,akhirnya “Payung” petugas yang memperbaiki jaringan tersebut menemui sendiri di saat libur piket,sekalian mengembalikan SIM yang di pegang saat malam itu karna warga minta di benari kabel dan Kwh warga tertarik mobil tersebut.
Setelah ketemu dengan pemilik trado dan alat berat kami di bantu uang operasional dan minum istilahnya uang capek kawan-kawan yang mengerjakan tiang roboh dan kontruksi lain nya yang rusak sampai pagi kami mengerjakan nya saat itu,dan disini salah kami di mana ?
Apakah gara-gara tersinggung karna kami tolak karna keinginan mereka untuk menawarkan diri untuk mengurusnya kami tolak.
Kalo uang bantuan ini tidak seberapa kalo kita bandingkan dengan kerusakan tiang patah dan material lainnya yang rusak,belum lagi hampir 12 jam masyarakat siau dan jangkat berdampak padam saat itu,ini karna kita kenal supirnya dan tidak kita kembalikan urusan ini kantor,kalau kita kembalikan ke kantor berapa estimasi kerugian pada saat itu termasuk padamnya yang begitu lama. (Van)