Merangin, Benuajambi.com – Suasana khidmat menyelimuti acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 Desa Kapuk. Acara yang dihadiri oleh Camat Tabir Ulu, Kepala Desa Kapuk beserta jajaran, dewan hakim, ketua panitia pelaksana, tokoh masyarakat, serta para undangan ini diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran.
Namun, terdapat informasi penting yang disampaikan oleh perwakilan Kapolsek melalui Aipda Ropi’i Kanit Bimas, Beliau menyampaikan permohonan maaf dari Bapak Kapolsek Tabir Ulu yang berhalangan hadir dikarenakan adanya agenda yang tidak dapat ditinggalkan.
Meskipun bapak Kapolsek Tabir Ulu tidak dapat hadir secara langsung, pesan penting terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta bahaya judi online tetap disampaikan oleh Aipda Ropi’i.
“Pada hakekatnya, MTQ ini adalah membangun keagamaan di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah kami berharap partisipasi dari seluruh elemen masyarakat di Desa Kapuk, pada malam hari ini,” ujar Aipda Ropi’i dalam sambutannya.
Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama pelaksanaan MTQ.
“Mari kita sama-sama ciptakan situasi aman, situasi cantik, situasi yang aman dan kondusif selama pelaksanaan,” tegasnya.
Perhatian khusus juga diberikan kepada para pemuda. Aipda Ropi’i mengimbau agar tidak ada aksi balap liar yang dilakukan, mengingat tindakan tersebut melanggar hukum dan dapat dikenakan pidana.
Selain itu, bahaya mengkonsumsi minuman keras dan narkoba juga ditekankan karena dapat memicu situasi yang tidak aman. Isu krusial mengenai maraknya judi online turut menjadi sorotan dalam sambutan tersebut.
Aipda Ropi’i menyampaikan informasi penting bahwa seluruh anggota kepolisian di Indonesia saat ini sedang menjalani pemeriksaan telepon seluler untuk mendeteksi keterlibatan dalam praktik haram tersebut. Sanksi tegas berupa penahanan, pidana, hingga pemecatan akan diberlakukan bagi anggota yang terbukti terlibat.
“Untuk itu, adik-adik semuanya atau bapak-bapak yang terlibat main (judi online), suatu saat polisi akan razia. Tentunya kami berharap tolong dihindari, tolong dijauhkan. Jangan ada lagi yang bermain karena akan merusak jiwa, harta benda kita, dan anak ini tidak terurus. Ini salah satu efek sampingnya,” paparnya dengan nada mengingatkan.
Di akhir sambutannya, Aipda Ropi’i kembali menyampaikan permohonan maaf atas ketidakberkenanan dalam penyampaiannya. Acara pembukaan MTQ ke-34 Desa Kapuk ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat, serta menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan desa.
Penulis : Rido Asran