Makin Seru, Warga Makin Kecewa Dengan Statement Kades yang dikeluarkan

  • Whatsapp

Merangin, – Masyarakat Desa Pulau Aro akan terus tempuh proses hukum sampai ada fakta integritas antara pihak peternak kerbau dengan para petani agar ternak kerbau tersebut diurus oleh pemiliknya, bukan hanya menikmati saat musim penjualan daging tiba.

Warga mengatakan bahwa pernah dilakukan mediasi namun itu hanya sebatas perwakilan dari Kepala Dusun dan RT.

Bacaan Lainnya

“Ia bang kami pernah mediasi dengan Kepala Desa Namun pada saat itu Kadus yang di perintahkan samo RT yang kadus ini pun mengatakan urus lah samo orang kerbau,” Ujar warga itu. Rabu, (14/08/20204).

“Saya bersama para petani yang merasakan kerugian ini sangat dirugikan oleh kerbau liar yang memakan padi saya terutama ganti ruginya tidak seberapa dengan hasil yang kami kerjakan,” Jelas warga yang nama nya tidak boleh di tulis di berita ini.

Selain itu ditempat terpisah media ini dijumpai sama Petani yang juga menjadi korban kerbau memakan padi yang engga nama nya publish mengatakan bahwasanya ia pernah di kasih uang sebesar Rp. 200.000 dari M (inisial).

“Kami di kasih M Rp. 200.000 untuk ganti rugi tersebut namum menurut kami itu belum sepadan dengan apa yang dimakan kerbau tersebut modal aja beli bibit 1 karung yang kami tanam, lah setinggi 7 cm dimakan kerbau,” Pungkas warga itu.

Tak hanya itu warga tersebut juga mengatakan bahwa uang yang di masih peternak kerbau masih disimpan sekaligus menceritakan kronologi kerbau yang memakan padi warga.

“ini duit Rp. 200.000 masih ado, dak kami makan samo sekali, jadi yang di sawah itu kan sebalah nyo punyo anak aku, sebelah lagi punyo aku, jadi yang di makan kerbau ni punyo aku dulu lah bertunas tapi sekarang lah dimakan kerbau pulak, semalam kami dak masuk selesai padi kami, tinggal lah sepiring yang bagus, belum ado seminggu selesai jugo padi kami,” Tambah warga itu.

Selain HS emak-emak menyampaikan ia mengaku bahwa benar di ganti rugi sebesar Rp. 5.000.000 namun itu tahun sebelumnya dan hanya 1 orang yang dapat uang tersebut.

“Dulu iyo pernah sampai 5 juta orang yang punyo kerbau ganti cuman itu tahun 2022 kalau tahun ini cuman diganti 100 ribu hingga 200 ribu, duit 5 juta itupun cuman hanya 1 orang yang dapat yang jadi korban pun puluhan orang,” Jelas. (Rido Asran)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *