KOTA JAMBI (Benuajambi.com) – Salah satu orang tua atlet esport di Kota Jambi menyoroti kinerja pengurus E-Sport Indonesia (ESI) Kota Jambi, yang dinilai kurang memperhatikan kesejahteraan para atlet saat mengikuti Kejurprov Esport Gubernur Cup 2025.
Amin, orang tua dari salah satu atlet berprestasi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap pengurus ESI yang dianggap abai terhadap kebutuhan dasar para atlet selama pertandingan berlangsung.
“Prestasi anak saya di Kejurprov memang membanggakan, tapi sangat disayangkan, perhatian dari pengurus nyaris tidak ada. Atlet tidak diberi makan, bahkan harus mengeluarkan uang pribadi untuk membeli makanan. Atlet dari luar daerah pun tidak disediakan penginapan,” ujar Amin,Senin (20/10)dengan nada kecewa.
Tidak hanya itu, Amin juga menyoroti minimnya honor yang diterima para atlet. Selama lima bulan terakhir, honor yang dibayarkan pengurus hanya sebesar Rp150.000, atau sekitar Rp30.000 per bulan.
“Bayangkan saja, lima bulan cuma dibayar seratus lima puluh ribu rupiah. Bahkan ketika anak saya meraih juara, hadiah yang seharusnya diterima juga dipotong sebesar lima ratus ribu rupiah,” keluhnya.
Meski kecewa dengan sikap pengurus, Amin tetap memberikan semangat dan pesan khusus kepada para atlet muda di Kota Jambi agar tidak menyerah dalam berjuang mengharumkan nama daerah.
“Saya berharap anak-anak muda Jambi yang punya bakat di dunia esport jangan patah semangat. Teruslah berlatih, tetap jaga sportivitas, dan jadikan prestasi sebagai bukti bahwa anak Jambi mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” harap Amin.
