Pengamat Politik,Sikap Partai PKS Dukung Ahmadi Tuai Sorotan

  • Whatsapp

SUNGAI PENUH.(Benuajambi.com)-Sikap Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) mendukung Ahmadi di Pemilihan Walikota ( Pilwako ) Kota Sungai Penuh 2024 mendapat banyak sorotan, terutama dari lawan politiknya. Hal itu lantaran selama ini, Fery Satria Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh gencar melakukan kritik terhadap kepemimpinan Ahmadi sebagai Wali kota.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Wawan Novianto, Dosen IAIN Kerinci dan juga mahasiswa Doktoral Universitas Andalas berpendapat bahwa dalam politik hal itu biasa saja terjadi.

Bacaan Lainnya

“Sebagai anggota DPRD memang tugas Fery saat itu adalah mengevaluasi setiap kebijakan pemerintah, dan saat ini posisi dia sebagai ketua Partai, harus memenangkan partainya di Pilkada, dan mungkin bagi PKS peluang Ahmadi menang cukup besar, jadi PKS dukung Ahmadi,” ungkap Wawan.

Tapi hal yang menarik menurut Wawan, pertarungan di Pilwako kali ini akan jauh lebih panas dibanding sebelumnya. Hal itu lantaran banyak calon yang maju dan mereka punya potensi. “Alvia Santoni atau akrab disapa Antos punya basis masa, Fikar juga, dan penatang baru, Alfin juga punya modal yang kuat. Meski penatang Baru, Alfin mulai gencar sosialisasi dan sudah mendapatkan dukungan partai Nasdem, Mereka punya peluang semua,” jelas Wawan.

Hal yang menarik dan menjadi perdebatan, sebelumnya PKS sempat mengatakan bahwa Fikar unggul dalam survey, namun PKS malah mendukung Ahmadi.

Menurut Wawan, dengan jumlah pemilih yang hanya 60 an ribu orang, maka hasil survey jika selisihnya tidak jauh, maka survey itu tidak bisa jadi patokan. Termasuk politik uang, menurut Wawan itu tidak berlaku mutlak di Sungai Penuh.

“Jika survey dan Uang menentukan, tidak mungkin dulu Ahmadi menang. Karena secara survey dan modal finansial lima tahun lalu  Ahmadi – Antos kalah dibanding  Fikar-Yos yang didukung AJB sebagai Walikota,” jelas Wawan.

“Intinya, untuk saat ini, semua kandidat punya peluang, bahkan meski uang mereka terbatas dan survey rendah, ingat bagaimana Ahmadi-Antos dulu bisa menang,” tutup Wawan. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *