Perjuangan Adha Berbuah Manis: Panitia Universitas Merangin Akhirnya Sediakan Kue Kotak di Hari Wisuda

  • Whatsapp

Merangin, Benuajambi.com – Perjuangan panjang dan keberanian Adha, salah satu wisudawan Universitas Merangin dalam menyuarakan kegelisahan terkait hak-hak mahasiswa, akhirnya membuahkan hasil nyata. Tepat pada hari pelaksanaan wisuda, Senin (22/12/2025), pihak panitia resmi menyediakan kue kotak bagi seluruh wisudawan, mengakhiri polemik panjang yang sempat memanas sebelumnya.

Akhir dari Polemik “Bawa Kue Sendiri”
Sebelumnya, jagat kampus Universitas Merangin sempat diguncang isu miring setelah muncul instruksi agar wisudawan membawa konsumsi secara mandiri dari rumah. Hal ini memicu gelombang kritik lantaran setiap mahasiswa telah membayar biaya wisuda yang cukup besar, yakni Rp2,3 juta.

Bacaan Lainnya

Adha, yang menjadi sosok paling vokal dalam persoalan ini, sempat berada di posisi sulit. Di tengah upayanya menuntut transparansi, ia mengaku sempat tersudutkan dan dituding melakukan fitnah serta mencoreng nama baik institusi. Namun, Adha tetap teguh pada pendiriannya bahwa informasi yang ia sampaikan adalah fakta lapangan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Seiring bergulirnya aspirasi tersebut ke ruang publik, pihak panitia wisuda Universitas Merangin akhirnya mengambil langkah responsif. Pada hari pelaksanaan, pemandangan berbeda terlihat; deretan kue kotak telah disiapkan oleh panitia untuk dibagikan kepada para wisudawan.

Keputusan ini dinilai sebagai langkah bijak pihak kampus dalam meredam polemik dan menjawab keresahan mahasiswa. Kehadiran fasilitas konsumsi ini sekaligus membuktikan bahwa kritik yang disampaikan mahasiswa merupakan masukan konstruktif bagi penyelenggaraan acara.

Menanggapi terealisasinya penyediaan kue kotak tersebut, Adha menegaskan bahwa langkah yang ia ambil sejak awal sama sekali bukan untuk menjatuhkan kredibilitas almamaternya.

“Perjuangan ini bukan untuk menjatuhkan institusi, melainkan murni untuk mendorong transparansi dan perbaikan kebijakan demi kepentingan kita bersama sebagai mahasiswa,” ujar Adha dengan nada lega.

Peristiwa ini menjadi catatan penting di lingkungan akademik Universitas Merangin bahwa komunikasi yang terbuka dan kritik yang bertanggung jawab dapat menghasilkan perubahan positif. Kini, para wisudawan dapat menjalani prosesi kelulusan dengan lebih khidmat tanpa lagi dibebani persoalan logistik yang sempat menghambat kebahagiaan mereka.

Penulis : Rido Asran

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *