Polisi Selidiki Suara Misterius Penjual Dawet Di Tragedi Kanjuruhan

  • Whatsapp

JAKARTA.(Benuajambi.com)-Polisi Mengusut Suara Misterius dalam yang viral di media sosial maupun group WhatsApp Seorang Perempuan,saat tragedi Kanjuruhan 01 Oktober.

Dalam suara tersebut seorang Perempuan mengaku penjual dawet

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan sedang  didalami Oleh Tim sidik “saat dikonfirmasi,Sabtu 08/10/22

Kadiv Humas Polri menyampaikan pihaknya juga mengusut peristiwa ini dengan mengecek rekaman CCTV di pintu 3 yang disebut-sebut dalam rekaman suara yang viral di media sosial.

Dari CCTV itu bakal dianalisa oleh Tim Labfor Polri dan penyidik.

“Pintu 3 termasuk CCTV-nya yang dianalisa oleh tim Labfor, Inafis dan penyidik,”ujarnya.

Suara perempuan mengaku penjual dawet di dekat pintu 3 tribun Stadion Kanjuruhan viral di berbagai grup WhatsApp. Rekaman suara itu menceritakan kesaksian tentang kerusuhan di stadion itu.

Suara perempuan itu mengeklaim saat tragedi Kanjuruhan pecah, banyak suporter Arema yang sebelumnya sudah mabuk. Tidak hanya alkohol, kata suara itu, tapi juga obat-obatan terlarang.

Misteri Suara Penjual Dawet Usai Tragedi Kanjuruhan Perempuan itu menyebut para Aremania yang dalam keadaan mabuk itu mengejar, menghajar, bahkan sempat memburu seorang polisi yang berupaya menyelamatkan seorang anak kecil perempuan yang terjepit di pintu 3. Perempuan ini yang mengaku menyelamatkan polisi itu.

“Nah si Pak Arif ini nolong (anak yang terjepit), tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya, yang namanya Pak Arif ini. Polisi ini. Tak selamatkan. Malah saat itu dawetku iki, aku dodolan dawet, kate dikeprukne. Yo aku, ‘lho, iki dawet mas, ojo, ojo, yo. Terus dideleh.

Habis itu anak kecil ini sama Pak Arif ini diraupi, dicuci mukanya. Ndek tokoku, mas. Dadi terus masuk. Diuber karo bocah sing iki mau, koyok jaran kepang kalap ngono kae. Dia sembarang wong digepuki, diantemi. Terus tambah lagi, tambah lagi, karena mereka mabuk. Dan banyak yang konsumsi obat terlarang. Gitu, lho,” demikian narasi yang disampaikan suara perempuan penjual dawet yang viral itu.

Perempuan itu menyebut anggota polisi yang dia sebut bernama Arif itu adalah seorang personel kepolisian Kota Batu. Tidak hanya nama Arif, perempuan itu juga menyebutkan nama lainnya. Salah satunya yang dia narasikan sebagai suporter yang meninggal, yang sempat dia tolong, bernama Masnawi.

“Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga,” demikian narasi perempuan yang mengaku berjualan dawet itu.

(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *