Merangin, Benuajambi.com – Kaum muda pendukung pasangan Bakal Calon Bupati Merangin M. Syukur-Khafid Moein (SUKA) yang mengenakan seragam kaos hitam berlogo SUKA itu datang dari penjuru Kabupaten Merangin untuk dikukuhkan sebagai Tim Milenial SUKA. Sabtu, (3/08/2024).
Direktur Milenial SUKA, Andri Rustandi menuturkan, ada 500 Tim Milenial SUKA yang dikukuhkan. Diantaranya Tim Kopaska, Tim GWI, Tim Basda, Tim Gaskan hingga Korwil dan Korcam.
“Untuk sementara yang mengikuti acara pengukuhan hanya berrkisar 500 orang. Jumlah ini akan bertambah seiring berjalannya waktu dengan dikukuhkannya Tim Milenial ditingkat Kecamatan dan Desa,” ujar Andri Rustandi.
“Jiwa Bang Syukur itu Jiwa Milenial. Semangat Juang kaum milenial sangatlah luar biasa. Bersama Tim dari Partai Koalisi, Tim Pemenangan, Tim Srikandi dan Tim sayap lainnya, Kami siap bergerak memenangkan pasangan SUKA untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Merangin periode 2024-2029,” tambahnya.
Sementara itu, Bang Syukur dan Mas Khafid –begitu sapaan akrabnya- hadir didampingi istri bersama Ketua Partai Koalisi SUKA, Ahmad Kausari, Ketua Partai PKB Nasihin, Tim Pemenangan dan Tim Srikandi disambut dengan pengalungan selendang sebagai tanda keberanian, penghormatan dan kekuatan.
“SUKA… Menang… SUKA… Menang… SUKA… Menyala Abang Ku…!!!,” pekik tim Milenial SUKA. Dalam sambutannya, Bacalon Wakil Bupati Merangin Khafid Moein yang perrnah menjabat sebagai Kepala Dinas di 7 instansi, Sekda Merangin, Wakil Bupati Merangin periode 2013-2018 dan anggota DPR Provinsi jambi periode 2019-2024 memaparkan sedikit kondisi keuangan Kabupaten Merangin ditengah tantangan pembangunan daerah yang terus dinantikan oleh masyarakat.
“Secara geografis, Kabupaten Merangin memiliki luas 7.668 kilometer persegi yang terbagi dalam 24 kecamatan dengan jumlah penduduk 370.000 jiwa dan mata pilih sekitar 265.000 orang. Jumlah APBD Merangin berkisar Rp 1,3 Triliun. Rp. 800 Miliar diantaranya,
habis digunakan untuk membayar gaji dan biaya rutin ASN. Sisanya untuk membangun. Rasanya, dana 500 miliar pertahun sangatlah tidak cukup untuk membangun Kabupaten Merangin.
Hal ini belum lagi diperparah dengan adanya defisit anggaran dan penarikan kebijakan otonomi daerah,” ujar pria yang akrab disapa Mas Khafid.
Sebagai orang yang pernah menjabat di 7 instansi, pernah juga menjadi Sekda dan Wakil Bupati Merangin,
Mas Khafid paham betul bahwa Kabupaten Merangin membutuhkan sosok yang mampu membawa dana dari pusat untuk membangun Kabupaten Merangin.
“Saya yakin, Bang Syukur mampu membawa Misi Merangin Baru kedepannya. Saya yakin beliau mampu meningkatkan pendapatan daerah untuk Kabupaten Merangin. Dengan pengalaman selama 15 tahun di DPD/MPR RI, beliau berhasil membangun relasi yang cukup luas. Ini dibuktikan dengan mudahnya kita mendapatkan dukungan parpol yakni dari PKB, Nasdem, PAN, Demokrat dan PKS. Insya Allah, dukungan itu masih akan terus bertambah,” ungkapnya.
Bang Syukur dalam sambutannya mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh Tim Milenial yang membuatnya berdecak kagum dengan semangat Milenial SUKA dalam keikutsertaannya di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Merangin 2024-2029.
“Hari ini, Kita tunjukkan dan Kita buktikan bahwa bangsa ini tidak pernah lepas dari pemuda. Pasca Indonesia Merdeka, konstitusi bangsa ini diisi oleh anak-anak muda. Hingga sekarang pun, anak muda Indonesia terus mengambil bagian dalam roda pemerintah. Wakil presiden kita yang baru terpilih umurnya 36 tahun.
Pemilik usaha bukalapak, kopi kangen, pendiri gojek sekaligus menteri pendidikan dan banyak lagi contoh kaum muda atau kaum Milenial yang ambil bagian dalam pemerintahan,” ujar bang Syukur.
Ini bukan soal SUKA jadi bupati, lanjut Bang Syukur. Tapi ini soal negeri ini dan peradabannya, perubahannya serta kemajuannya. Apa yang kamu Milenial lakukan saat ini akan kita rasakan pada 20 hingga 30 tahun yang akan datang.
“Jika ingin ada perubahan, maka anak muda atau kaum milenial harus ambil bagian. Sudahilah black campaign. Sekarang sudah tidak jaman menyebar fitnah, mencemooh dan lain sebagainya. Kita bicara soal tantangan 20 sampai 30 tahun kedepan. Jika kaum milenial hanya berpangku tangan, maka 20 tahun kedepan, diusia kita sudah mulai renta, kita akan menikmati apa yang kita perbuat hari ini,” sebut Bang Syukur.
“Saya masih muda, dan bahkan saya menjadi anggota termuda di DPD RI pada usia 28 tahun. Anak muda bukan tidak bisa berbuat, ini hanya soal kesempatan karena anak muda sangat mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri. Saya ingin anak muda ikut ambil bagian terhadap negeri ini dan bukan hanya menjadi penonton atau pengikut. Kita semua memiliki jiwa kepemimpinan, tinggal kemauan dan kesempatannya saja,” pungkasnya (Andi Saputra)