Salah Satu Potret Buruk Pendidikan di Kabupaten Merangin : SD Negeri 201 Lubuk Napal Belajar di Lorong dan Rumah Guru

  • Whatsapp

Merangin, Benuajambi.com — Potret buram dunia pendidikan kembali terjadi di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Ironisnya, hal ini terjadi di tengah gembar-gembor pembangunan infrastruktur pendidikan dan gelontoran dana miliaran rupiah dari pemerintah pusat ke daerah. Namun, kondisi yang dialami para murid SD Negeri 201 Lubuk Napal, Kecamatan Tabir, Merangin, justru sangat memprihatinkan.

Pantauan media ini pada Kamis (7/8) menunjukkan bagaimana puluhan siswa SD Negeri 201 Lubuk Napal terpaksa belajar di ruangan yang sama sekali tidak layak. Beberapa di antaranya belajar di lorong sekolah yang disekat seadanya, bahkan sebagian lagi menempati rumah dinas guru yang sudah usang dan nyaris roboh.

Bacaan Lainnya

“Ya pak, lihatlah sendiri bagaimana anak-anak belajar. Ada yang di lorong yang kami sekat untuk dijadikan lokal, ada juga yang di rumah guru yang kondisinya sudah tidak layak,” ujar salah satu guru dengan nada prihatin. “Terus terang kami kasihan melihat murid-murid harus belajar dalam kondisi seperti ini. Tapi bagaimana lagi, permohonan ruang kelas baru untuk sekolah kami selalu diabaikan.”

SD Negeri 201 Lubuk Napal merupakan satu-satunya sekolah dasar di desa tersebut. Kondisi ini menambah keprihatinan karena tidak ada alternatif lain bagi anak-anak desa untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Lebih tragisnya lagi, di tengah keterbatasan ini, muncul dugaan korupsi dana pendidikan oleh oknum pejabat di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa saat ini beberapa pejabat sedang dalam bidikan Kejaksaan Negeri Merangin karena diduga telah memanipulasi dana pembangunan sekolah.

“80 tahun Indonesia merdeka, namun anak-anak calon penerus bangsa masih harus belajar di tempat seperti ini. Sementara itu, dana pendidikan yang digelontorkan pemerintah pusat ke daerah justru diduga dikorupsi untuk kepentingan pribadi,” keluh salah satu warga desa setempat.

Masyarakat dan para tenaga pendidik di SD Negeri 201 Lubuk Napal berharap agar Bupati Merangin, H. M. Syukur, segera mengambil tindakan nyata. Mereka meminta agar pembangunan ruang kelas baru segera direalisasikan demi masa depan pendidikan anak-anak di desa tersebut.

“Mohon kepada Pak Bupati, bantu kami. Ini satu-satunya SD di desa ini. Kalau bukan pemerintah yang peduli, siapa lagi?” harap sang guru.

Potret seperti ini menjadi cermin bahwa masih banyak PR besar di sektor pendidikan, khususnya di daerah-daerah pelosok yang kerap luput dari perhatian.

Penulis/editor. : BkR
Sumber : Suara Utama

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *