BATANG HARI(Benuajambi.com)- Seluruh perangkat desa amplu Mudo beserta Kadus mendadak mundur, Pengunduran diri seluruh stafnya beberapa minggu yang lalu juga membuat perhatian dan tanda tanya besar bagi masyarakat sekitar didesa amplu mudo
Saat dikonfirmasi Amran” Sebagai Kepala desa amplu mudo kecamatan Muara tembesi kabupaten Batanghari saat berada di aula kantor camat kecamatan Muara tembesi hari ini senin , 07/02/22
Kepala desa yang baru menjabat itu membenarkan atas seluruh Perangkat desa, staf desa, dan seluruh kadus yang mengundurkan diri secara berjamaah Pertanggal 31 Januari 2022 satu bulan yang lalu.
Beliau menyampaikan ” Kalau Penyebab mereka mundur saya tidak tau Persis, yang jelasnya Pertanggal 31 Januari kemarin Mereka berjamaah mundur semua, ada 10 perangkat desa, staf desa,dan sampai-sampai semua kepala dusun hari itu juga ikut mengundurkan diri, sebelumnya tanggal 04 Januari ada 2 orang Perangkat desa yang duluan mengundurkan diri. Jadi seluruhnya adalah 12 orang ” Jelasnya
Sambungnya” Saya menjadi bingung, apa yang menjadi Perihal dan penyebab Perangkat desa, staf desa ,dan seluruh kadus semua mundur, tidak ada Penekanan, semua kegiatan seperti biasa, baik di Pola kerja, maupun yang lainnya, dalam beberapa bulan saya menjabad menjadi kepala desa semua berjalan normal , dan tidak ada hal-hal yang lain ,yang membuat mereka tidak terasa nyaman.
Sampai saat ini sudah saya sampaikan ke jenjang selanjutnya ke kecamatan, secara tertulis Perihal masalah ini , adapun tanggapan dari Pihak kecamatan mereka akan mengadakan Penyaringan, lagi menunggu instruksi bupati untuk mengadakan Pembentukan Panitia Penyaringan” Kata Pihak camat jelas kades”
Soalnya kantor desa adalah pelayanan publik untuk masyarakat, sekarang kantor desa kosong, tidak ada Penghuni, cuman saya sendiri, karena saya dipilih dari masyarakat , ya harus mengabdi untuk masyarakat . semampu yang bisa saya kerjakan tetap saya kerjakan ,tetap tidak terlayani, layanan publik tetap menjadi terhambat .
Saya meminta kepada Pemerintah terkait dan Pak bupati untuk dipercepat mengatasi masalah ini, soalnya keadaan darurat ,supaya layanan publik normal seperti mana biasanya, “Pintah kepala desa”
(Zami)