Terbongkar : Investasi Bodong Libatkan Pelajar SMA, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

  • Whatsapp

Bungo, Benuajambi.com Dunia maya dihebohkan dengan kasus dugaan investasi bodong yang melibatkan seorang pelajar SMA di Dusun Rambah, Kecamatan Tanah Tumbuh. Pelaku yang diduga bernama Tasya ini dituduh telah menipu puluhan korban, yang mayoritas adalah teman sebayanya, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai hampir 100 juta rupiah. Kasus ini mencuat setelah salah satu korban yang Berinisial RY, membagikan kisahnya di media sosial, yang kemudian viral dan mengundang simpati publik. Minggu, (10/8/2025).

Kasus ini pertama kali terungkap dari sebuah unggahan di media sosial, di mana sebuah foto pelaku dan tangkapan layar grup WhatsApp “Korban tasya” dibagikan. Dalam unggahan tersebut, pelaku disebut masih berusia muda dan masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Modus operandi yang digunakan diduga adalah menawarkan investasi dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat, sehingga menarik minat para pelajar lainnya yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

Bacaan Lainnya

RY, salah satu korban yang berani buka suara, mengungkapkan bahwa total kerugian yang dialami oleh para korban mencapai angka yang fantastis. “Total kerugian hampir 100 juta,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa korban tidak hanya berasal dari sekolah yang sama, melainkan juga dari berbagai kalangan lain yang tergiur dengan tawaran investasi bodong tersebut. Jumlah korban yang tergabung dalam grup WhatsApp pengaduan pun mencapai 20 orang.

Kejadian ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak yang merasa prihatin dengan kondisi para korban yang masih belia dan telah kehilangan uang dalam jumlah besar. Para orang tua di wilayah tersebut juga diimbau untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak mudah tergiur dengan tawaran investasi yang mencurigakan di media sosial.

Kasus investasi bodong yang melibatkan pelajar ini bukan kali pertama terjadi. Hal ini menjadi peringatan bagi kita semua, khususnya para remaja, untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial. Penting untuk selalu mengecek legalitas sebuah investasi dan tidak mudah tergiur dengan keuntungan yang tidak masuk akal.

Masyarakat di Dusun Rambah, Kecamatan Tanah Tumbuh, kini menantikan perkembangan kasus ini. Mereka berharap pelaku dapat segera ditangkap dan para korban dapat memperoleh kembali uang mereka. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa literasi keuangan dan kewaspadaan terhadap penipuan online sangat penting di era digital ini.

Dengan semakin maraknya kasus penipuan online, termasuk investasi bodong, peran orang tua dan sekolah menjadi sangat vital. Pendidikan mengenai literasi digital dan keamanan finansial harus terus digalakkan agar para generasi muda tidak mudah menjadi korban kejahatan siber yang semakin canggih. Kasus Tasya ini adalah cerminan betapa rentannya para remaja terhadap penipuan semacam ini. (Rido)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *