Jakarta, Benuajambi.com — Tidak adanya tindak lanjut dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) pasca-aksi demonstrasi sebelumnya, memicu Aliansi Mahasiswa Jambi Jakarta (AMJJ) untuk menggelar aksi unjuk rasa Jilid II. Kali ini, mereka mengalihkan fokus tuntutan ke Istana Negara dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
AMJJ secara resmi telah melayangkan surat pemberitahuan aksi Jilid II ke Polda Metro Jaya pada hari Kamis (20/11/2025). Aksi ini tetap berpegang pada tuntutan mendesak pengusutan kasus dugaan korupsi proyek multiyears di Provinsi Jambi yang dianggap merugikan negara secara masif.
Koordinator aksi menyebut langkah pengalihan titik demonstrasi ini sebagai respons atas sikap Kejagung RI yang dinilai mengabaikan tuntutan mereka.
“Langkah yang kami ambil ini sudah benar dan betul, karena permasalahan ini dianggap sepele oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia, sehingga ultimatum 2×24 jam tidak diindahkan dan tidak ada tindak lanjut dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia,” ujar Koordinator Aksi, Fadel Muhammad Sabirin.
Fadel menjelaskan bahwa aksi Jilid II di Istana Negara dan KPK RI merupakan upaya terakhir untuk mencari keadilan. Mereka kini berharap penuh kepada Presiden Republik Indonesia untuk turun tangan.
“Kami berharap kepada Bapak Presiden Republik Indonesia untuk memerintahkan KPK dan Kejagung serius menangani kasus ini hingga tuntas. Harapan kami hanya kepada Bapak Presiden yang bisa menyelesaikan kasus ini,” tegas Fadel.
Sebagai penutup, AMJJ meminta Presiden RI, sebagai orang nomor satu di negara ini, untuk berani menindaklanjuti kasus korupsi tanpa pandang bulu.
“Kami meminta Presiden Republik Indonesia. jangan ada pandang bulu dalam kasus korupsi di negara ini,” pungkasnya. (Rido Asran)
