Universitas Muara Bungo, Bukti Nyata Lahirkan Perubahan Besar Melalui Riset dan Pengabdian Masyarakat

  • Whatsapp

Muara Bungo,Benuajambi.com – Universitas Muara Bungo (UMB) semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya menghasilkan lulusan sarjana, tetapi juga secara aktif berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UMB di bawah kepemimpinan Ketua LPPM, Heri Yanto, S. Kom., M. Kom, terus bergerak dengan visi yang jelas: ilmu pengetahuan harus memberikan dampak nyata bagi kemajuan bangsa.

“Kami hadir bukan hanya untuk mencetak sarjana, tetapi juga agen perubahan,” tegas Heri Yanto dalam berbagai kesempatan. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan tercermin dalam berbagai program dan inisiatif yang digagas dan dilaksanakan oleh LPPM UMB.

Bacaan Lainnya

Dengan mengusung prinsip “Riset Berkualitas, Pengabdian Bermakna,” LPPM UMB menanamkan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di batas ruang kuliah. Sebaliknya, ilmu harus terus bertumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, hadir untuk menjawab berbagai tantangan zaman, dan memberikan solusi yang aplikatif serta berdampak positif.

Sinergi yang kuat antara LPPM, para dosen, dan mahasiswa UMB telah melahirkan berbagai ide segar yang bertransformasi menjadi karya-karya inovatif. Inisiatif-inisiatif ini menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari pelosok desa hingga perkotaan, mengubah konsep teoritis menjadi aksi nyata yang dilandasi oleh semangat bakti dan pengabdian. Gerakan “Dari Kampus untuk Negeri” menjadi landasan utama dalam setiap program yang dijalankan.

KKN Tematik : Solusi Konkret untuk Permasalahan Masyarakat

Salah satu wujud nyata komitmen UMB dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat adalah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Di bawah koordinasi LPPM, KKN Tematik dirancang agar mahasiswa tidak hanya melaksanakan kegiatan pengabdian secara umum, tetapi juga fokus pada isu-isu spesifik dan mendesak yang dihadapi oleh masyarakat di berbagai wilayah.

Ketua LPPM Heri Yanto menjelaskan, “Melalui KKN Tematik, kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi peserta pasif, tetapi juga agen perubahan yang aktif mengidentifikasi masalah dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam mencari solusi yang berkelanjutan. Tema-tema yang diangkat dalam KKN Tematik selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unik dari masing-masing wilayah.”

Berbagai contoh keberhasilan KKN Tematik UMB telah tercatat, mulai dari program pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, peningkatan kualitas pendidikan melalui pendampingan belajar, hingga upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

MBKM : Membuka Peluang Belajar dan Mengabdi di Luar Kampus

Sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, LPPM UMB secara proaktif memfasilitasi berbagai program yang memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi di luar lingkungan kampus.

Program-program MBKM yang diimplementasikan meliputi proyek penelitian kolaboratif antara mahasiswa dan dosen, program magang di berbagai institusi yang relevan dengan bidang studi, serta keterlibatan aktif dalam proyek-proyek pengabdian masyarakat yang terstruktur dan memiliki dampak yang terukur.

“MBKM memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri secara holistik, tidak hanya dari aspek akademik tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan. Keterlibatan dalam proyek pengabdian masyarakat melalui MBKM juga menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan jiwa pengabdian yang kuat dalam diri mahasiswa,” ungkap Heri Yanto.

SOP KUKERTA : Panduan Terstruktur untuk Pengabdian yang Efektif dan Akuntabel

Untuk memastikan bahwa setiap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel, LPPM UMB telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) KUKERTA yang komprehensif. SOP ini menjadi panduan bagi seluruh pihak yang terlibat, mulai dari mahasiswa, dosen pembimbing, hingga masyarakat penerima manfaat, dalam setiap tahapan pelaksanaan KUKERTA :

1. Perencanaan : Tahap perencanaan dimulai dengan proses identifikasi kebutuhan dan potensi masyarakat melalui survei dan diskusi. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, proposal program KUKERTA yang relevan dan terukur disusun oleh tim mahasiswa dengan bimbingan dosen.

Pembentukan kelompok mahasiswa yang solid dan penentuan dosen pembimbing yang kompeten juga menjadi bagian penting dalam tahap ini. Sosialisasi program KUKERTA kepada mahasiswa dan masyarakat calon lokasi pengabdian dilakukan untuk memastikan pemahaman dan partisipasi yang optimal.

2. Pelaksanaan : Tahap pelaksanaan meliputi pembekalan mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan etika yang diperlukan sebelum diterjunkan ke lokasi pengabdian. Selama pelaksanaan program kerja sesuai dengan proposal, mahasiswa mendapatkan pendampingan dan monitoring secara berkala dari dosen pembimbing.

Koordinasi yang efektif dengan pihak masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah setempat juga menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program. LPPM UMB secara aktif memantau perkembangan program dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh mahasiswa di lapangan.

3. Evaluasi : Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan program KUKERTA dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses evaluasi melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa melalui laporan kegiatan dan presentasi hasil kerja, dosen pembimbing melalui penilaian dan umpan balik, serta masyarakat penerima manfaat melalui survei kepuasan dan wawancara.

Hasil evaluasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi keberhasilan, kendala yang dihadapi, serta merumuskan rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan program KUKERTA di masa mendatang. Dokumentasi lengkap dari setiap tahapan KUKERTA juga dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan bahan pembelajaran bagi pelaksanaan selanjutnya.

“Ini bukan sekadar program, ini adalah panggilan. Panggilan untuk membangun negeri dari akar rumput, untuk berkarya dengan ilmu pengetahuan, dan untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa,” pungkas Ketua LPPM UMB, Heri Yanto, S. Kom., M. Kom., dengan penuh semangat.

Dengan semangat “Bakti Nyata, Inovasi Tiada Henti,” Universitas Muara Bungo melalui LPPM terus membuktikan diri sebagai institusi yang tidak hanya mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, tetapi juga peduli dan aktif dalam mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat dan negeri tercinta. Keberadaan LPPM UMB menjadi bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan memiliki kekuatan transformatif yang besar ketika diabdikan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

Penulis : Rido Asran

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *