Bungo, Benuajambi.com – Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menunjukkan ketidakmain-mainannya dalam memberantas aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang semakin meresahkan di wilayah hukumnya. Bahkan, sebagai bentuk keseriusan, Kapolres berencana untuk berkantor sementara di Mapolsek Rantau Pandan dalam waktu dekat.
Langkah tegas ini menyusul terdeteksinya pergerakan mencurigakan 69 unit excavator menuju Bathin III Ulu yang diduga kuat akan digunakan untuk praktik ilegal tersebut.
“Saya pastikan Polsek Rantau Pandan, Anda bergerak! Kalau tidak bisa, masalah ini tanggung jawab saya,” tegas Kapolres dengan nada peringatan keras saat memberikan arahan di ruang sidang utama DPRD Bungo, Senin (19/5/2025).
Kapolres mengungkapkan bahwa perintah penindakan tegas terhadap segala bentuk aktivitas PETI di Kabupaten Bungo datang langsung dari Kapolda Jambi.
“Kamu meskipun orang Jawa harus tegas, kamu mampu dan tegas,” ujar Kapolres, mengulang kembali instruksi dari pimpinannya tersebut.
Tidak hanya Kapolsek Rantau Pandan yang menjadi sorotan, Kapolsek Limbur Lubuk Mengkuang, Pelepat, serta Kasat Reskrim Polres Bungo juga turut diingatkan akan komitmen pemberantasan PETI. Kehadiran Kapolres di Mapolsek Rantau Pandan nantinya ditegaskan bukan karena ketidakpercayaan terhadap jajarannya, melainkan sebagai wujud dukungan sekaligus pengawasan langsung.
“Kapolsek jangan punya pikiran bahwa saya tidak percaya dengan Anda. Tapi kalau Anda main-main, saya sikat juga,” imbuhnya dengan nada ancaman yang jelas.
Lebih lanjut, AKBP Natalena bahkan menjanjikan imbalan uang tunai jutaan rupiah bagi siapapun yang dapat memberikan data dan bukti valid terkait keterlibatan anggotanya dalam aktivitas PETI.
“Jika ada data dan bukti keterlibatan saya, kasih saya. Saya tidak akan main-main. Saya berikan hadiah uang tunai jutaan,” tegasnya.
Komitmen Kapolres ini mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan dan anggota DPRD Bungo dalam rapat kerja yang secara khusus membahas isu PETI.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menekankan pentingnya komitmen bersama yang dibuktikan dengan tindakan nyata. Ia juga mengusulkan pembentukan satuan tugas (Satgas) gabungan dan meminta dukungan anggaran operasional dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo.
Dandim 0416/Bute, Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto, yang baru saja bertugas di Bungo, turut menyatakan kesiapannya untuk bahu-membahu dengan Polres Bungo dalam memberantas PETI.
“Ini baru hari pertama saya masuk bertugas di Bungo. Intinya kami bersama seluruh Forkompinda yang tergabung dalam Satgas PETI ini nantinya siap untuk memberantas PETI,” ujarnya dengan mantap.
Menanggapi permintaan dukungan anggaran operasional, Ketua DPRD Bungo, Muhammad Adani, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Karena saat ini berhubungan dalam masa transisi, nanti kita tunggu Bupati Baru untuk membahas anggaran. Intinya secepatnya akan kita bentuk Satgas dulu dan jika anggaran sudah turun baru kita gas razianya,” jelas Adani.
Dalam rapat yang sama, perwakilan mahasiswa dan pemuda Bungo dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan aliansi mahasiswa, termasuk Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM UMMUBA, Mahasiswa Perikanan UMB, Mahasiswa Hukum UMB, Mahasiswa Kesehatan IAKSS, dan Mahasiswa PGMI IAIYASNI, menyampaikan keprihatinan mendalam mereka terkait kerusakan lingkungan akibat PETI.
Mereka menyoroti dampak negatif terhadap Sungai Telang serta aspek sosial dan kesehatan masyarakat. Mereka berencana untuk kembali menagih janji pembentukan Satgas kepada DPRD dalam waktu satu minggu setelah bupati terpilih dilantik, menunjukkan betapa seriusnya isu ini bagi generasi muda Bungo.
Sempat terjadi perdebatan singkat ketika perwakilan mahasiswa mempertanyakan kepastian waktu pembentukan Satgas. Ketua DPRD akhirnya menyampaikan bahwa informasi terkait hal tersebut akan disampaikan paling lambat satu minggu setelah bupati terpilih dilantik dan setelah pihaknya bertemu dengan bupati terpilih. (Rido)